VIVA – Theodorus Ginting pernah mengalami ujian berat ketika menjalani debutnya di One Pride Mixed Martial Arts (MMA). Sampai saat ini, dia tak akan lupa tentang pengalaman buruk di laga perdana.
Theodorus mengawali debutnya menghadapi Amak Fadoli pada partai perbaikan peringkat di kelas welter One Pride MMA Fight 12.
Saat itu, Singa Karo menunjukkan seolah tidak ada yang terjadi pada dirinya. Dia tetap memperlihatkan wajah yang sangar pada lawannya itu.
Memulai laga, Theodorus mendapat serangan pukulan. Namun, dia tidak tinggal diam dan membalas juga dengan pukulan.
Theodorus mencoba membawa permainan di ground. Tapi, Fadoli sempat berada di posisi bertahan. Kondisi itu tidak berlangsung lama.
Singa Karo berhasil melakukan take down di sudut oktagon. Dia pun berada posisi mount atas lawannya itu. Di posisi itu Theodorus menyiksa Fadoli dengan serangan pukulan dan elbow.
Theodorus menggunakan teknik ground and pound. Teknik ini yang akhirnya membawa dia keluar sebagai pemenang di waktu 57 detik ronde 1.
Kemenangan Theodorus itu sungguh menakjubkan. Pahadal, mantan juara kelas welter itu mengaku, saat laga itu sedang dalam kondisi cedera.
Theo, panggilan akrabnya, mengalami cedera pada lutut kirinya setelah terjatuh di elevator sehari sebelum bertanding. Lutut kirinya itu mengalami sobek.
"Lutut kiri saya sobek karena jatuh di elevator. Makanya saya pakai pelindung lutut saat pertandingan perdana itu untuk menutupi sobekan," ujar Theo ketika berbincang-bincang pada Onepride.net, Jumat 16 Juli 2021.
Theo menceritakan, sudah berupaya meminum obat penghilang rasa nyeri. Dia minum obat itu sampai 10 butir, tapi tetap merasakan sakit.
"Saya minum pain killer 500 mg sampai 10 butir, tetap saja masih sakit. Makanya, saya sudah prediksi di awal bakal kalah laga itu," tuturnya.
Theo yang sudah pesimis akan kalah di laga perdana akhirnya bertekat bulat. Dengan modal mental juara dan tenaga tersisa, dia memutuskan untuk tetap bertanding.
"Saya sudah drop duluan karena kaki nyeri banget. Tapi, saat itu saya tetap memutuskan bertanding, urusan hasil belakangan," ungkapnya.
"Dan akhirnya saya bisa menang. Waktu itu saya juga enggak paham, kebetulan musuh saya tabrak dan saya jadi bermain ground," sambung Theo.
Theo mengaku tidak akan melupakan peristiwa tersebut. Dia bahkan masih ingat peristiwa yang hampir serupa saat melawan Agung Maulana di Fight Night 16.
"Kalau lawan Agung, otot pembungkus buku jari saya pecah. Itu kejadian sebulan sebelum tanding. Berawal dari kecelakaan latihan, membuat buku jari tangan kanan pecah. Tapi akhirnya saya menang di laga itu," sebutnya.