VIVA –Andriawan Dharmita ingin membuktikan bahwa petarung asal Wakatobi bisa berprestasi di One Pride Mixed Martial Arts (MMA). Tekad kuat itu sampai saat ini jadi motivasi buat Andriawan.
Sejak menyukai MMA, Andriawan terjun ke pentas One Pride MMA. Dia mengawali debutnya saat melawan Agus Setia Budi di kelas flyweight Fight Night 19.
Saat itu, Andriawan terpaksa harus menyerah usai mendapat kuncian rear naked choke oleh Agus di ronde ketiga.
Selama karier di kelas flyweight, Andriawan sudah melakoni lima kali pertandingan. Dengan jumlah itu, dia sukses 3 kali menang dan 2 kali kalah.
Dalam laga terakhirnya di One Pride, Andriawan harus menelan kekalahan saat bertanding kontra Bobby Yauri di Fight Night 43.
Dari laga tersebut, Andriawan ingin membuktikan bahwa putra Wakatobi bisa berprestasi di One Pride MMA. Sebab itu, katanya, menjadi motivasi sejak awal.
"Saya ingin buktikan. Karena itu menjadi motivasi saya masuk One Pride. Terima kasih sudah berikan saya kesempatan bertanding dan disiarkan di tvOne," kata Andriawan.
"Orang tua saya, keluarga dan bahkan teman di Wakatobi ingin sekali lihat saya bertarung dan tayang di tv. Bahwa ingin buktikan saya bisa seperti orang-orang," sambungnya.
Andriawan menyebut, petarung yang berasal dari daerah lain bisa berprestasi. Hal itu karena mereka punya kemauan dan berlatih keras.
"Mereka bisa kenapa saya tidak. Latihan sama, tangan dua, kaki dua, kepala satu, badan satu. Bergantung kemampuan dan kemauan. Kemampuan bisa diasah, semakin kau berlatih semakin kau tajam," sebutnya.
Andriawan mengaku, pertandingan yang berkesan adalah saat melawan Bobby Yauri. Sebab, semua orang termasuk keluarga menonton karena laga disiarkan secara live di tvOne.
"Di situ saya cuma ingin pecinta One Pride di Indonesia puas menonton saya. Karena saya ingin menampilkan permainan terbaik saya," paparnya.
Meskipun kalah, Andriawan mengaku tetap puas. Karena dia sudah berjanji untuk bermain panjang sampai ronde ketiga.
"Meskipun saya kalah dengan Bobby, saya tetap puas. Saya juga tidak akan terlihat lemah dan lengah ketika di atas oktagon," ungkapnya.
"Keluarga juga bilang sudah bagus meski saya kalah. Tapi yang jelas saya tidak akan seperti ini kalau tidak ada dukungan dari kalian," imbuhnya.
Namun, saat ini Andriawan berencana untuk pindah kelas di bantamweight. Alasannya, dia ingin menyesuaikan berat badannya.