One Pride – Petarung One Pride MMA, Jeka Saragih rupanya orang yang memiliki rasa respect atau menghargai lawannya kendati diberi label sombong oleh netizen.
Label sombong ini disematkan netizen saat Jeka Saragih menghabisi Ki Won Bin dari Korea Selatan di semifinal Road to UFC.
Jeka Saragih menang KO atas Ki Won Bin kurang dari tiga menit lewat pukulan maut di semifinal Road to UFC Abu Dhabi.
Dari kemenangan tersebut rupanya ada netizen yang menilai bahwa Jeka tidak respect dengan Ki Won Bin.
Jagoan asal Simalungun Sumatera Utara itu juga dicap sombong kala merayakan euforia-nya disaat Ki Won Bin masih terkapar di ring UFC.
Kendati dicap sombong netizen, Jeka Saragih tidak terlalu mau ambil pusing dengan mulut haters.
Padahal Jeka Saragih sempat menemui Ki Won Bin di luar ring UFC melakukan aksi yang sangat terpuji.
Jeka menyalami Ki Won Bin sebagai tanda bahwa dirinya memiliki respect dan tidak dendam kepada murid Zombi Korea itu.
Sayangnya momen Jeka Saragih menyalami Ki Won Bin tidak tertangkap kamera, sehingga netizen bebas sesuka hati memberi label sombong pada Jeka.
"Ada yang bilang Jeka bagus, tapi ada juga bilang Jeka sombong. Biarkan saja daripada enggak ada kerjaannya netizen," ujar Jeka dikutip onepride.net dari podcast One Pride MMA.
"(Padahal) setelah tanding kita ketemu Ki Won Bin sama pelatih-pelatihnya juga sapa di belakang oktagon. Lalu saya ketemu juga di restoran," sambungnya.
"Kalau di luar kita mau minta maaf kita minta maaf. Enggak harus dilihat kamera juga. Tapi orang yang enggak tahu, netizen nggak tahu biarkan saja," tambah Jeka.
Menurut Jeka Saragih, sebagai seorang petarung MMA profesional di atas ring adalah waktunya bertarung.
Namun di luar ring, Jeka berkata, semua petarung adalah saudara dan menunjukkan sportivitas mereka.
"Enggak perlu saya meluk lawan karena sudah ada yang menangani. Dia kan KO," sebutnya.
"Ketika saya angkat, salah angkat sedikit, itu bisa fatal. Karena di oktagon itu ada wasit, dokter. Dan enggak harus perlu aku megang dia. Itu bukan kerjaan saya, itu kerjaan dokter," tegasnya.
"Kita cuma di atas ring bunuh-bunuhan. Siapa pula sih yang mau dibunuh, enggak ada. Habis dari situ yah sudah saudara. Itu membuat hubungan kita makin kompak. Itu namanya sportivitas."