JAKARTA – Atlet mixed martial arts asal Manado Sulawesi Utara, Novan Kaunang, mengungkapkan bahwa latihan di Bali MMA begitu keras. Saking kerasnya latihan di sana layaknya seperti Tentara.
Novan Kaunang merupakan petarung yang saat ini berlatih di Bali MMA. Fighter dengan julukan The Messenger itu sudah tiga tahun mengikuti pelatihan di sana.
Menurutnya, Bali MMA salah satu camp atau tempat pelatihan seni beladiri yang ada di Indonesia dengan menerapkan disiplin tinggi.
Diakui Novan, seorang atlet profesional yang memilih berlatih di Bali MMA wajib disiplin, mulai dari waktu sampai soal latihan.
"Bali MMA latihan keras, dan mereka di sana disiplin seperti layaknya tentara. Latihannya itu setiap hari, paling liburnya cuma sehari, itu pun nggak menentu," ujar Novan Kaunang saat dihubungi onepride.net dari Jakarta, Jumat 17 Januari 2025.
"Saya di Bali MMA dari awal tahun 2022 hingga sekarang 2025, sudah masuk tiga tahun," sambung Novan.
Lebih lanjut, Novan berkata, sistem pelatihan yang begitu keras dan disiplin tinggi membuat Bali MMA tak sedikit mencetak para juara nasional maupun dunia.
Novan sendiri merupakan petarung yang sudah mengemas 12 kali menang dan 2 kali kalah selama berkarir di ajang One Pride MMA.
Bahkan, The Messenger pernah menjadi juara nasional di kelas atomweight 48kg. Kekinian ia sudah naik ke kelas strawweight.
"Kadang hari Minggu juga ada jadwal latihan, rehat sebentar cuma selang ibadah, setelah itu latihan lagi. Sama halnya setelah habis tanding, rehat sebentar latihan lagi," ungkapnya.
"Itulah bagusnya Bali MMA karena latihan terprogram dan terstruktur dengan baik. Makanya tidak sedikit atlet yang berlatih di sana jadi juara, baik nasional maupun juara dunia," katanya.
Novan menambahkan, Bali MMA menerapkan sistem pelatihan keras tersebut lantaran mereka memberikan banyak fasilitas untuk para atlet. Dari mulai mess sampai digaji setiap bulan.
"Menurut saya wajar mereka (Bali MMA) memberikan fasilitas semua, mulai dari sponsor, mess tempat tinggal, sampai gaji bulanan ke para atlet," tuturnya.
"Jadi di Bali MMA itu atlet yang latihan nggak boleh setengah-setengah. Ibarat kalau sudah nyebur, sekalian kecebur," katanya menyambungkan.