VIVA.co.id – Olahraga beladiri campuran atau Mixed Martial Arts (MMA), belakangan tengah berkembang. Bahkan, di beberapa negara, olahraga ini sudah menjadi sumber penghasilan bagi para atletnya. Lantas, bagaimana prospek menjadi petarung MMA di Indonesia?
MMA di Indonesia baru saja berkembang. Jadi, memang agak sulit untuk bisa menggantungkan hidup dari MMA. Hal tersebut diakui, oleh salah satu atlet MMA papan atas Indonesia, Fransino Tirta.
Sepanjang karirnya, Fransino mengakui MMA bukanlah sumber penghasilan utama. "Dibayarnya, kan setiap kali tampil. Kalau sering tampil, akan dapat banyak uang. Tapi, kalau tidak, ya sulit juga."
"Makanya, di Indonesia banyak petarung MMA yang punya profesi lain. Misalnya saja dengan menjadi pegawai kantoran, pengusaha, atau bahkan membuka sasana dan menjadi pelatih," ujar Fransino kepada VIVA.co.id.
Peluang olahraga MMA menjadi penghasilan utama para petarung, bakal terbuka lebar. PT Merah Putih Berkibar telah membuka jalan, dengan menggelar turnamen profesional berskala nasional, One Pride.
Turnamen MMA untuk para petarung Indonesia yang bakal disiarkan oleh tvOne itu bukan hanya akan menguntungkan para petarung. Kompetisi membutuhkan pendukung seperti wasit, juri, pelatih, hingga sasana, yang artinya melahirkan sektor ekonomi baru.
"Harapannya, One Pride ini bisa menjadi salah satu sumber penghasilan petarung. Selain itu, turnamen ini bisa jadi media untuk pembinaan atlet-atlet MMA," kata Fransino, yang menjabat Presiden Direktur PT Merah Putih Berkibar, sebagai penyelenggara One Pride.
Proses audisi untuk mencari petarung One Pride sudah digelar. Bakal ada delapan partai utama, yang dipertandingkan dari kelas Bantam dan Bulu, mulai April 2016 nanti. (one)