VIVA – Petarung Tatsujin Indonesia, Marcin Prachnio, baru saja mendapatkan kontrak bertarung dari turnamen mixed martial arts terbesar di dunia, Ultimate Fighting Championship. Bukan perkara mudah bagi Marcin untuk bisa mendapatkan kontrak dari UFC.
Marcin menjelaskan, di awal kariernya sebagai petarung MMA, berbagai kesulitan dihadapi olehnya. Maklum, di awal, Marcin tak memiliki kemampuan bertarung yang komplet.
Latar belakangnya dari beladiri karate, aliran kyokushin-kai. Artinya, Marcin lebih fasih bertarung dalam posisi berdiri.
"Sudah belasan tahun saya belajar karate. Meraih sabuk hitam DAN I. Tapi, ketika terjun ke MMA, saya dibuat terkejut. Berat saya sekitar 90 kilogram. Bertemu dengan lawan yang berselisih 20 kilogram. Tapi, dia mampu membanting dan melempar saya dengan mudahnya," kata Marcin kepada VIVA.
Hal tersebut membuat Marcin semakin tertarik menggeluti bidang MMA. Akhirnya petarung 29 tahun tersebut memutuskan untuk mendalami brazilian jiu-jitsu demi melengkapi kemampuan bertarungnya.
"Ketika tampil di pentas MMA, apalagi sekelas UFC, kalian harus bertarung di berbagai situasi. Tak cukup memukul atau menendang, kita juga harus mampu menguasai pertarungan submission," terang Marcin.
Butuh waktu dua tahun bagi Marcin untuk bisa tampil di pentas UFC. Dan, dalam dua tahun mendatang, Marcin pun menargetkan bisa bertarung di partai perebutan gelar UFC kelas light heavyweight.
"Saya sadar di kelas ini begitu banyak petarung tangguh. Ada Daniel Cormier, Volkan Oezdemir juga. Tapi, saya adalah orang yang berkomitmen dan sangat fokus. Mungkin, dua tahun lagi saya bisa bertarung di partai perebutan sabuk," ujar Marcin.
Debut Marcin di UFC tersaji pada 24 Februari 2018. Lawan pertamanya adalah Jake Collier. Keduanya bakal berduel di Amway Center, Orlando.