OnePride – Setiap 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional. Namun berbeda dengan Deni Daffa, seorang petarung di kelas lightweight One Pride Mixed Martial Arts. Baginya, setiap hari itu adalah Hari Ayah.
Deni Daffa merupakan fighter One Pride MMA yang memulai kariernya di Fight Night 46, pada Sabtu 19 Juni 2021. Dia mengalahkan Ronald Siahaan dengan submission di ronde 1 pada laga debutnya itu.
Setelah sukses kalahkan Ronald, Deni melanjutkan tren positifnya. Dia menumbangkan Lintang Damar Langit dengan ground and pound di ronde 1, pada Fight Night 50. Keberhasilan dua laga itu ternyata tidak lepas dari sosok Dedi Armansyah.
Dia adalah ayah dan sekaligus pelatih dari Deni Daffa di sasana Bengkulu Infight. Tak heran jika Dedi merupakan sosok ayah yang paling dibanggakan bagi anak-anaknya, tidak terkecuali Deni.
"Kalau untuk saya setiap hari, itu hari ayah. Kalau saya panggilnya papah, setiap hari itu saya ketemu papah. Mulai dari latihan ketemu papah, sampai di rumah juga bertemu," ucap anak kedua dari tiga bersaudara itu saat berbincang-bincang dengan Onepride.net, Jumat 12 November 2021.
Petarung kelahiran 8 September 1999 asal Bengkulu Kota itu menjelaskan, ayah bukan hanya merupakan sosok kepala keluarga yang menjadi suri tauladan. Dia juga turut berjasa dalam kelangsungan karier profesional di olahraga MMA.
"Untuk kelangsungan karier profesional MMA saya itu semuanya papah yang siapkan. Yang melatih dia, corner dia, semuanya apa-apa dia yang menyiapkan," ungkap Deni.
Menurutnya, Dedi Armansyah sosok ayah yang sangat luar biasa. Dia sebagai kepala keluarga yang tegas, lalu sebagai pelatih yabg juga tegas dan disiplin. Walaupun anak dari seorang pelatih, Deni mengaku tidak mendapat perlakuan spesial.
"Ayah saya juga melatih atlet lain. Tapi saya sebagai anak pelatih itu tidak dibedakan dengan yang lain. Malahan, anak pelatih harus terbaik, harus lebih keras. Disiplin nomor satu," sebut Deni.
"Kalau kita sebagai anak nurut-nurut saja. Selama yang dia bilang itu benar, saya menuruti saja," sambungnya.
Deni menambahkan, banyak yang belum dirinya berikan kepada ayahnya. Namun, dia merasa pemberian tersebut tidak akan sebanding dengan apapun yang telah dilakukan ayah kepada dirinya dan keluarga.
"Tidak ada obatnya lah kalau kata anak-anak sekarang. Satu kalimat untuk papah, the best," tutup Deni.