One Pride – Petarung One Pride MMA Indonesia, Jeka Saragih, menceritakan pengalamannya selama berlatih di Studio 540, San Diego, Amerika Serikat.
Menurut Jeka Saragih, banyak perbedaan latihan yang didapat selama berada di Amerika Serikat.
Di antaranya, Jeka Saragih berujar latihan teknik-teknik MMA memiliki perbedaan dengan yang biasa dilakukan di Indonesia.
"Saya belajar teknik, tekniknya bukan monoton saja. Saya belajar dengan teknik yang bisa membaca permainan lawan, bisa mengacaukan permainan lawan, dan juga strategi saat bertanding," ujar Jeka Saragih dihubungi Onepride.net, Jumat 16 September 2022.
Selain itu, petarung berjuluk Si Tendangan Maut juga mendapat ilmu strategi bagaimana memadukan seluruh bela diri MMA saat sedang bertanding di atas oktagon.
"Banyak strategi yang saya pelajari di sini. Juga ilmu bela diri seperti wrestling, BJJ, dan banyak perbedaan latihan," ungkapnya.
Selain latihan teknik dan strategi, Jeka Saragih juga dituntut untuk memiliki disiplin tinggi saat latihan.
Setiap hari, Jeka Saragih memiliki waktu latihan yang berbeda-beda. Namun ia harus hadir lima menit sebelum sesi latihan dimulai bersama Marc Fiore.
"Tujuannya biar kita latihan fokus apa yang diajarkan pelatih dan dikuasai. Kita tidak dipaksakan, kalau latihan jam 9, tidak terus jam segitu. Tapi setiap jadwal latihan, lima menit sebelumnya harus sudah hadir," sebutnya.
Sebagai informasi, babak semifinal Road to UFC akan berlangsung di Abu Dhabi, pada 22 Oktober 2022.
Bersamaan dengan gelaran UFC 280, Jeka Saragih akan melawan wakil Korea Selatan, Ki Won Bin di babak semifinal.
Sudah nyaris satu bulan Jeka Saragih dilatih oleh Marc Fiore di Studio 540, San Diego, California, Amerika Serikat.
Marc Fiore pelatih yang berpengalaman dalam melahirkan petarung MMA seperti juara UFC, Robbie Lawler dan Matt Hughes.