VIVA.co.id – Malam Grand Final One Pride bertajuk Rise of Champions, Sabtu 28 Mei 2016, menyisakan memar dan lebam. Juga, kesedihan dari petarung yang kalah, serta tawa dari mereka yang menang. Terutama dua di antara mereka, yang sukses merengkuh gelar Juara Nasional di kelas bantam dan bulu.
Abro Fernandes menjadi juara di kelas bantam, setelah mengalahkan Rama Supandhi lawannnya di final, yang disiarkan langsung tvOne mulai pukul 22.00 WIB. Sementara, Paul Lumihi mengalahkan Hafid Nur Marad, untuk menjadi Juara Nasional di kelas bulu.
Tawa lepas juga tampak dari wajah Theodorus Thedy, yang merebut peringkat ketiga kelas bantam, dengan mengalahkan Senna Kurnia Putra di GOR Soemantri Brodjonegoro. Jefri Arianto Utoma, mendapat posisi ketiga kelas bulu, dengan menang TKO atas Sudirman Akbar.
Kekalahan cukup menyakitkan, mungkin dirasakan oleh Senna Kurnia. Duelnya dengan Theodorus, berlangsung tepat pada hari ulang tahun ayahnya. Walau hanya perebutan tempat ketiga, namun dia bertekad memberi hadiah terbaik dengan kemenangan.
Kenyataan memang tak selalu terjadi, sesuai mimpi dan harapan. Senna kalah, bahkan mendapat cedera yang tak ringan. Namun, rasa sakit dari wajahnya yang lebam, tidak sampai menjalar ke hatinya. Seperti petarung sejati, kekalahan hanya akan jadi cambuk baginya untuk berlatih lebih keras.
Terungkap seusai laga, semua petarung One Pride ternyata sudah menjalin persabatan yang kental. Setidaknya, sudah tiga bulan mereka terus bersama-sama, sejak audisi musim pertama One Pride pada Februari lalu. Persahabatan itu tampak jelas di balik panggung.
Jauh dari sorotan kamera televisi, ternyata Abro dan Paul memperoleh sambutan hangat serta ucapan selamat, dari teman-temannya sesama petarung. Mereka membuat foto-foto bersama, terlihat dari beberapa foto yang diunggah pada akun media sosial milik Senna, Jefri dan Paul.
Bagi mereka, pertarungan adalah bagian dari karir yang mereka pilih. Pertarungan mereka jalani tanpa kecurangan. Sehingga, apa pun yang terjadi di atas ring, menang atau kalah mereka raih dan terima dengan lapang dada. Muka bonyok badan lebam, tidak bakal mengganggu persahabatan.