VIVA – Jeka Saragih tidak lagi bertarung di oktagon One Pride Mixed Martial Arts (MMA). Namun, dia justru kini sosok yang berada di balik petarung, yakni menjadi Cornerman.
Perjalanan karier Jeka Saragih di One Pride MMA terbilang sudah cukup lama. Ia mengawali laga pertamanya ketika duel kontra Kevin Sulistio di Fight Night 4, pada 10 September 2016.
Pertandingan pertama Jeka memang mendapat hasil pahit. Namun, setelah itu, dia sukses menang 8 kali beruntun. Bahkan, Jeka menyabet sabuk juara kelas lightweight.
Kini, Jeka memutuskan untuk tidak menaiki oktagon lagi. Dia memilih menjadi Cornerman atau pelatih dari Ronald Mastrana.
Jeka memulai sebagai pelatih saat pertarungan Ronald melawan Deni Daffa pada partai perbaikan peringkat di kelas lightweight di Fight Night 46.
Jeka terlihat cukup tegas dan sering berdiskusi dengan petarungnya ketika duel tersebut. Sayangnya, Deni Daffa lebih unggul dari Ronald.
Dalam pertarungan yang disiarkan tvOne, pada Sabtu 19 Juni 2021, Deni Daffa dinyatakan sebagai pemenang lewat submission dengan tap out.
Hasil manis itu, Deni hanya butuh menyelesaikan waktu 1 menit 45 detik di ronde 1. Meskipun dapat hasil pahit, Jeka senang memulai debutnya sebagai pelatih.
"Sekarang menghabiskan waktu dengan adik-adik ini latihan. Biar menyalurkan bakat mereka juga," ujar Jeka dalam wawancara kepada Onepride.
Jeka mengaku mendapat panggilan jiwa untuk menjadi Cornerman. Sebab, dia menuturkan, banyak pemuda di Siantar-Simalungun yang sebenarnya berbakat namun tidak tersalurkan.
"Daripada terjerumus ke narkoba lebih baik waktu mereka digunakan buat latihan. Karena daerah kami itu narkoba banyak," sebutnya.
"Semoga khususnya Siantar-Simalungun mau membantu atlet lainnya biar menjadi petarung. Biar menjadi semangat," tambah Jeka.