VIVA – Ade Permana pernah merasakan kerasnya hidup di jalanan. Kondisi itu siapa bisa menyangka dirasakan oleh petarung yang saat ini menduduki takhta tertinggi di kelas atomweight One Pride MMA.
Ade menceritakan, pertama kali belajar bela diri pencak silat di salah satu tempat, di Bandung, Jawa Barat. Saat itu, dia belajar pencak silat karena tidak ada pilihan.
Pasalnya, Ade hidup di jalanan dari terminal ke terminal sampai stasiun kereta. Itu dilakukan untuk mengais rezeki demi menyambung hidup.
"Karena dulu hidup di jalanan dari terminal ke terminal sampai stasiun kereta. Pada akhirnya kita harus belajar bela diri untuk menjaga diri karena hidup di jalanan," ujar Ade kepada One Pride MMA.
Ade mengisahkan, saat itu dirinya menjadi penyapu gerbong kereta. Dia menyapu lantai gerbong kereta demi upah yang tidak tentu.
Terkadang, kalau ada penumpang kereta yang baik hati, Ade diberikan Rp 500 perak. Namun, ada juga yang memberi Rp 200 perak.
"Namanya penyapu gerbong kereta. Karena kan ada yang mengamen, jual rokok, gerbong kereta kotor, itu saya yang sapu. Dalam sehari lumayan juga bisa sampai Rp 20 ribu," ungkap Ade.
Diakui Ade, tantangannya hidup di jalanan sering berselisih tegang dengan sekelompok orang yang juga sama mencari rezeki di jalan.
Sekelompok orang yang dimaksud itu mengaku orang lama dan mempunyai wilayah setempat. Sehingga mereka tidak suka jika ada orang baru yang mencari rezeki.
"Makanya belajar bela diri untuk menjaga karena di tempat tersebut ada kelompok anak-anak jalanan tertentu," tuturnya.
Kendati demikian, itu hanyalah masa lalu. Ade saat ini sudah cukup tersohor di One Pride MMA. Selama kariernya, Ade sudah mengoleksi 7 kali pertandingan.
Dari 7 pertandingan, Ade mempertahankan rekor tak terkalahkan di atas oktagon. Laga terakhirnya ketika sukses mengalahkan Imam Solikhin di Fight Night 42.
Dalam duel catchweight, pada Sabtu 20 Februari 2021, Ade menang melalui TKO.
Duel ini hanya menjadi laga eksebisi dari awalnya perebutan sabuk juara. Itu karena Imam mengalami kelebihan berat badan (overweight) jelang tampil.