VIVA –Petarung asal Samarinda, Sarwo Edhi akhirnya sudah siuman. Hal itu setelah mendapatkan pukulan brutal oleh Muhammad Sandi Pramana di Fight Night 47 One Pride MMA.
Sarwo sempat dilarikan ke rumah sakit oleh tim medis One Pride karena tidak sadarkan diri. Dia jatuh pingsan usai mendapat pukulan brutal dari Sandi.
Sarwo Edhi menghadapi Sandi pada laga pembuka One Pride MMA kelas welterweight FN 47, pada Sabtu 28 Agustus 2021.
Pertandingan dimulai dengan jual beli pukulan antar kedua petarung. Namun, tak lama Sandi membawa permainan ke bawah.
Sandi pun berhasil tampil dominan. Tapi sungguh tak disangka. Pertarungan yang baru berjalan 37 detik terpaksa dihentikan wasit.
Pasalnya, Sandi menghajar keras bagian belakang kepala Sarwo dengan sikunya. Wasit memberikan peringatan kepada Sandi.
Sementara, Sarwo terlihat meringis kesakitan dan terkapar di oktagon. Dengan sigap, tim medis naik ke atas oktagon.
Mereka berupaya menangani kondisi Sarwo. Namun, akhirnya dokter melihat Sarwo tidak bisa melanjutkan pertandingan itu.
Sarwo ditandu oleh tim medis dibawa ke luar area oktagon. Wasit memutuskan untuk mendiskualifikasi Sandi dan laga dimenangkan oleh Sarwo di ronde 1.
Merasa butuh penanganan lebih lanjut, Sarwo lalu di bawa ke rumah sakit terdekat. Tim medis memasang oksigen pada Sarwo.
Pada Minggu 29 Agustus 2021 dini hari, Sarwo kembali lagi ke Studio ANTV, epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan guna memberikan keterangan pers.
Sarwo mengaku kondisinya cukup membaik, namun belum sepenuhnya pulih. Katanya, aksi pelanggaran yang dilakukan Sandi begitu cepat.
"Yang pasti kaget saat itu. Buat saya, bang Sandi mungkin tidak sengaja. Jadi risiko saya juga sebagai seorang fighter," kata Sarwo.
"Yang saya rasakan saat dihantam dari belakang, langsung gelap. Itu saja. Tiba-tiba bangun sudah di rumah sakit," sambungnya.
Saat ini, Sarwo mengaku belum bisa terlalu banyak berbicara akibat efek pukulan keras dari Sandi. Namun, dia berusaha untuk pulih agar bisa kembali berlatih.
"Sekarang belum terlalu bisa banyak berbicara mungkin karena efeknya. Tapi insya allah saya tetap selalu profesional," ungkapnya.
"Terima kasih banyak. Terima kasih buat Kota Samarinda, tanah kelahiran pare-pare, mereka semua sudah mendukung saya. Pokoknya terima kasih banyak," lanjutnya.
Sandi sebelumnya juga telah mengakui kesalahannya usai membuat lawannya Sarwo terkapar. Dia mengucapkan permintaan maaf usai pertandingan.
"Saya refleks, kena sikut tiba-tiba. Tapi ya itu permainan, saya tahu Sarwo Edhi petarung 25 tahun yang multitalenta, dia kuat striking maupun ground fighting," ujar Sandi.
"Sarwo Edhi cepat sembuhya seperti sediakala. Saya Sandi meminta maaf sebesar-besarnya atas kesalahan tadi," tutupnya.