VIVA –Sebagai petarung anyar, Fahri Rudiyanto mengaku siap menjadi ancaman bagi lawan-lawannya di kelas featherweight (65,8 kg), One Pride MMA.
Fahri melakoni debutnya bertemu Hanif Zainal Una di Fight Night 47, One Pride Mixed Martial Arts (MMA).
Dalam laga yang disiarkan tvOne, Sabtu 4 September 2021, Fahri membuktikan dirinya petarung anyar yang berbahaya.
Benar saja, Fahri mencoba berinisiatif memberikan serangan pukulan bertubi-tubi saat di awal ronde 1. Lawannya mencoba bertahan dengan mendorong Fahri ke sudut oktagon.
Tapi upaya Hanif tersebut tak mengubah situasi. Fahri tetap mendominasi. Dia melesakkan tendangan keras mengarah ke dada Hanif.
Bahkan, beberapa kali pukulan-pukulan dilancarkan Fahri ke wajah Hanif.
Beberapa kesempatan, Hanif mencoba keluar dari tekanan dengan memberikan serangan pukulan. Namun serangan tersebut tak berarti apa-apa.
Sampai akhirnya, lonceng berbunyi menandakan ronde pertama selesai. Kedua petarung kembali ke sudut oktagon melakukan recovery.
Sayangnya, memasuki ronde kedua Hanif tidak bisa melanjutkan pertandingan. Dia menyerah dan dewan juri memutuskan kemenangan bagi Fahri.
Kemenangan ini adalah debut yang manis bagi Fahri di ajang One Pride. Hasil manis ini membuat Fahri psywar kepada lawan berikutnya.
"Hati-hati saya hadir ke sini untuk mengancam dan jadi pemenang. Saya psywar kepada mereka, hati-hati teman-teman di kelas featherweight. Saya Fahri Rudiyanto siap menjadi ancaman," kata Fahri kepada Onepride.net.
Pertandingan melawan Hanif, Fahri menuturkan sudah bagian dari game plan. Sebab, katanya, sang pelatih menginstruksikan bahwa jika ada kesempatan selesaikan pertandingan dengan cepat.
"Pelatih saya master Juli berpesan kalau bisa bermain cepat, kenapa tidak dilakukan. Tapi kalau tidak bisa cepat nikmati permainan saja," tuturnya.
Namun, Fahri tak menampik bahwa sempat berhati-hati saat melawan Hanif. Karena jika tidak dia akan kecolongan dan berpotensi mendapat kekalahan.
"Kalau saya agresif, analisa saya bisa kecolongan. Game plan awal kebetulan lawan sudah tahu basic gulat kita, karena itu antisipasi take down. Jadi saya harus bermain bagus di ground fighting nya," ungkap dia.