VIVA – Ajang One Pride Mixed Martial Arts telah cukup banyak melahirkan para juara dari anak bangsa. Prestasi mereka sebagai petarung MMA bukan sekedar mendapatkan. Tapi, juga sukses mempertahankan takhta tertinggi itu hingga meraih gelar sabuk abadi.
Baru-baru ini, Angga menjadi salah satu dari sekian petarung One Pride MMA yang sudah mendapat juara sabuk abadi. The Hitman menyegel sabuk abadi kelas lightweight (70,3 kg) usai menggilas Wicaksono, di Fight Night 52, akhir pekan lalu.
Jika ditarik mundur ke belakang, ternyata sudah cukup banyak petarung yang mengukir prestasi sabuk abadi selain Angga. Mereka mayoritas adalah putra bangsa yang berjaya di panggung One Pride. Akan tetapi, diantara mereka juga berjaya hanya pada masanya.
Dari data yang dirangkum, setidaknya ada enam petarung MMA yang telah meraih sabuk juara abadi One Pride. Enam petarung itu, baik yang sudah tiada maupun masih berkiprah di One Pride MMA. Berikut adalah enam nama petarung pemilik sabuk abadi:
Nama Abro Fernandes cukup santer di One Pride MMA. Sejak laga debutnya yang berakhir manis di Fight Night 1, Abro mendominasi kemenangan pada kelas bantamweight. Lima pertandingan terakhir dilibas dengan kemenangan finish.
Bukan itu yang membuat namanya harum. Tapi, Abro sukses mempertahankan gelar juaranya sebanyak tiga kali beruntun. Karena itulah dirinya juga meraih gelar sabuk abadi One Pride di kelas bantam pada tahun 2017.
Namun, selepas mendapat sabuk abadinya, Abro memilih berkarier di panggung lain, yakni di One Championship. Di sana, dia tumbang di dua laga pembuka, namun akhirnya bangkit usai kalahkan Rudy Agustian dan Achmad Eko Priandono. Abro adalah warga negara Timor Leste.
Paul Lumihi juga petarung MMA yang sudah mengukir prestasi dengan gelar juara sabuk abadi One Pride. Petarung asal Kabupaten Minahasa Utara, Likupang, Sulawesi Utara itu memulai kiprahnya di Fight Night 1.
Pada saat itu, Paul Lumihi menang atas Benny Santoso. Setelahnya, Paul mencetak rekor enam kali kemenangan beruntun, termasuk tiga kali mempertahankan gelar juara yang meraih sabuk abadi One Pride, pada tahun 2017.
Selepas itu, Paul Lumihi juga memilih berkarier di One Championship. Empat kali pertandingan terakhir di ajang internasional itu harus diraih dengan kekalahan.
Siapa yang tak kenal dengan Rudy "Ahong" Gunawan. Namanya juga santer di One Pride MMA. Ahong sudah memulai kariernya di kelas welterweight pada Fight Night 1. Dimana pada saat itu Nandhitya Rumambi menjadi korban pertamanya Ahong.
Sejak laga debut manis itu, dominasi Ahong kental menuju takhta tertinggi di kelas welter. Bayangkan, delapan laga dilahap dengan kemenangan finish. Diantara itu, Ahong sudah tiga kali mempertahankan gelar juaranya yang mendapat sabuk abadi One Pride, pada tahun 2018.
Selepas dapat sabuk abadi, Ahong dipaksa menelan pil pahit. Dia dikalahkan Theodorus Ginting dan Wilem Nalatex Munster di One Pride MMA. Hingga kini, Ahong belum kunjung bertanding lagi.
Di kelas lightweight, ada nama Jeka Asparido Saragih. Namanya juga harum di ajang One Pride MMA. Petarung dengan julukan Si Tendangan Maut itu memulai karier di One Pride pada Fight Night 4. Sayangnya, di laga debutnya itu kalah dari Kevin Sulistio.
Akan tetapi, sang juara memang kadang kala menelan kekalahan lebih dulu. Hal itu dibuktikan Jeka dengan delapan kali kemenangan beruntun pasca kalah dari Kevin. Dominasi kemenangan itu juga membuatnya meraih sabuk abadi, pada tahun 2019.
Tak tanggung-tanggung, Jeka mencetak rekor empat kali mempertahankan gelar juara sabuk kelas lightweight. Selepas itu, dia menelan kekalahan dari Angga. Tapi, menang lagi dari Agung Maulana.
Gunawan juga memulai karier dengan kekalahan di kelas bantamweight. Tapi setelah itu dia berpindah kelas ke flyweight. Di kelas ini, Gunawan hanya melakoni dua kali pertandingan dengan hasil kemenangan. Setelahnya, berpindah kelas ke strawweight.
Pada kelas strawweight, Gunawan mencetak delapan kali kemenangan beruntun. Diantara itu, dia empat kali mempertahankan gelar juaranya dan mendapatkan sabuk abadi, pada tahun 2019.
Kemudian, Gunawan harus melepas sabuk juaranya usai dikalahkan oleh Billy Pasulatan di Fight Night 37.
Angga memulai karier One Pride MMA, di kelas welterweight. Di awal debutnya itu, The Hitman menang atas Mokhamad Sofi. Setelah itu, Angga berpindah kelas ke lightweight. Baru pindah kelas, kalah dari Willy. Kemudian Angga bangkit dengan dua kali menang.
Usai itu, Angga balik lagi ke kelas welter. Tiga laga terakhirnya di kelas itu diraih dengan dua kali menang dan sekali kalah. Kekalahannya didapat saat melawan Rudy Ahong Gunawan pada perebutan sabuk juara kelas welter.
Sejak kekalahan itulah Angga mulai menetap di kelas lightweight. Tujuh pertandingan terakhirnya diraih dengan belum pernah kalah, termasuk mengalahkan Wicaksono pada akhir pekan lalu. Di laga tersebut Angga mendapatkan sabuk abadi One Pride.