OnePride – Petarung On Fire Indonesia, Angga memuji kemampuan Wicaksono saat berlaga di Fight Night 52 One Pride Mixed Martial Arts. Dia menilai, petarung dari sasana Warrior Fight Camp Jakarta itu mempunyai skill yang bisa bertarung di striking maupun ground fighting.
The Hitman mempertahankan gelar juara ketiga kalinya dan meraih sabuk abadi One Pride MMA. Itu setelah Angga sukses mengalahkan Wicaksono dengan submission teknik D'arce Choke di ronde 1.
Dalam pertandingan yang disiarkan live di tvOne, Sabtu malam, 6 November 2021, Angga sudah mendominasi di pertarungan striking sejak awal laga. Wicaksono sempat jual beli pukulan dengan Angga. Selepas itu, Wicak melepaskan tendangan, namun dirinya yang terjatuh.
Pertarungan berlanjut ke bawah setelah Angga membanting Wicaksono. Di situasi ini pengalaman berbicara banyak. Wicak yang sempat berusaha melawan dan bertahan, akhirnya tidak menghindar serangan Angga yang berada di posisi atas.
Angga juga akhirnya mempunyai kesempatan untuk melakukan teknik mengunci leher, yakni D'arce Choke. Teknik ini membuat Wicaksono tap out dan The Hitman keluar sebagai pemenangnya di ronde 1.
"Pertandingan sudah sesuai game plan. Memang bang Wicak itu bisa atas dan bawah. Jadi saya berusaha main aman aja sebenarnya," ujar Angga kepada wartawan.
"Bisa selesai di ronde 1 itu bonus saja menurut saya," tegas Angga.
Angga menuturkan, kemenangan tersebut dipersembahkan untuk keluarga, teman-teman On Fire, juga pada Lettu (Sus) Eko Purwanto, sampai legenda Mixed Martial Arts Indonesia, Yohan Mulia Legowo.
"Yang pasti untuk papah dan mamah saya. Juga keluarga dan juga teman-teman On Fire, dan juga kepada pak Eko yang selalu memberikan dukungan kepada saya," tutur Angga.
"Saya juga mau ngomong ini untuk pelatih saya, Yohan Mulia Legowo yang membimbing saya mungkin sudah hampir berkisar 15 tahun. Dia berharap banget saya dapat sabuk ini. Dan akhirnya saya bisa menang serta mendapatkannya, sabuk ini saya persembahkan," sambungnya.