OnePride – Pelanggaran Nicolaus Brandon saat melawan Gugun Gusman di Fight Night 53, kini menjadi buah bibir. Serangan lutut yang dilakukan petarung Anak Mami pada Gugun dianggap netizen bukan sebuah pelanggaran.
Hal tersebut yang kemudian menjadi ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak netizen yang menganggap serangan knee dari Brandon hanya mengenai bagian perut Gugun. Lantas, apakah serangan lutut yang dilepaskan Brandon sebuah pelanggaran atau bukan?
Dalam pertandingan title fight yang disiarkan live di tvOne, Sabtu malam, 20 November 2021, Brandon cukup memberikan perlawanan pada Gugun. Serangan lutut itu terjadi saat pertengahan ronde ketiga.
Wasit memberhentikan laga karena melihat Brandon melepaskan serangan knee yang mengarah ke groin protector milik Gugun. Hal itu dianggap sebagai pelanggaran, makanya dihentikan oleh wasit.
CEO One Pride, Fransino Tirta mengatakan, memang ada serangan lutut dari Nicolaus Brandon yang mengarah ke arah groin. Itu sudah sebuah pelanggaran karena meskipun tidak terkena kemaluan, serangan tersebut memberikan dampak keseluruhan area mutiara keluarga.
"Jadi groin itu tidak selalu harus di titik bawah. Tapi itu ada cup (cangkang) yang melindungi area groin. Apabila cup itu tersentuh (benturan) itu sudah pelanggaran," jelas Fransino saat berbincang-bincang dengan Onepride.net, Senin 22 November 2021.
Perlu diketahui, area cup groin protector dari petarung One Pride MMA mulai dari ujung mutiara keluarga sampai ke atas, atau tepat di bawah garis celana si petarung. Kriteria Groin protector petarung One Pride juga bukan terbuat dari besi, melainkan terbuat dari bahan plastik.
Lebih lanjut, Fransino menyampaikan, pelanggaran yang dilakukan Brandon tidak mendapat sanksi kartu kuning. Tidak semua pelanggaran dihadiahi kartu kuning oleh wasit. Sanksi itu hanya diberikan jika pelanggaran memberikan efek yang sangat besar.
"Tidak semua pelanggaran kartu kuning. Jika efeknya besar artinya mungkin fighter sampai harus istirahat itu bisa kartu kuning atau bahkan diskualifikasi apabila fighter tidak bisa melanjutkan laga," ungkap Fransino.
Gugun Gusman bertarung dengan Nicolaus Brandon sampai ronde 4 berakhir di atas oktagon One Pride. Gugun jadi pemenangnya, usai petarung berjulukan Anak Mami tersebut lempar handuk.
"(Laga) kemarin dari Gugun efeknya tidak terlalu memerlukan istirahat yang lama, sehingga wasit menilai tidak memerlukan kartu kuning tapi diperingatkan bahwa ini pelanggaran," sambung pria yang juga inspektur pertandingan di One Pride.
Serangan Lutut Kontroversi
Serangan lutut yang mengarah ke groin protector kerap kali menjadi kontroversi. Di pertandingan One Pride, ini bukan hanya terjadi pada kasus Gugun kontra Brandon. Kasus serupa pernah terjadi saat Lamhot Tambunan versus Firman Muharram.
Pertandingan Lamhot vs Firman di kelas featherweight (65,8kg) berlangsung cukup sengit. Duel kedua petarung berakhir pada kemenangan Firman atas Lamhot yang mendapat diskualifikasi. Hal ini jadi kontroversi dan perbincangan hangat netizen.
Ya, Lamhot didiskualifikasi oleh dewan juri One Pride karena akumulatif pelanggaran yang dilakukan, yakni menyerang bagian bawah perut atau groin protector dari Firman.
Hal itu dianggap sebuah pelanggaran. Meski tidak disengaja, serangan lewat tendangan low bow dan serangan lutut dari Lamhot mendarat ke area kemaluan Firman hingga mengerang kesakitan.
Firman tak bisa melanjutkan pertandingan akhirnya keluar sebagai pemenang atas hukuman diskualifikasi Lamhot.