JAKARTA – Jalan hidup orang siapa yang tau. Seperti Ade Permana, dari anak jalanan kini menjadi seorang atlet beladiri nasional yang berprestasi di ajang bergengsi One Pride MMA.
Mantan juara nasional divisi atomweight One Pride MMA periode 2019-2021, Ade Permana, menceritakan perjuangan kisah hidupnya yang berawal dari anak jalanan hingga sampai ke oktagon.
Kondisi itu menjadi pengalaman hidup yang masih ia ingat sampai sekarang.
Ade menceritakan, pertama kali belajar bela diri pencak silat di salah satu tempat, yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Saat itu, ia belajar pencak silat karena tak ada pilihan.
Ade hidup di jalanan dari terminal ke terminal sampai stasiun kereta. Itu dilakukan untuk mengais rezeki demi menyambung hidup.
"Karena dulu hidup di jalanan dari terminal ke terminal sampai stasiun kereta. Pada akhirnya kita harus belajar bela diri untuk menjaga diri karena hidup di jalanan," ucap Ade Permana kepada One Pride MMA.
Ade mengisahkan, saat itu dirinya menjadi penyapu gerbong kereta. Dia menyapu lantai gerbong kereta demi upah yang tidak tentu.
Terkadang, kalau ada penumpang kereta yang baik hati, Ade diberikan Rp 500 perak. Namun, ada juga yang memberi Rp 200 perak.
"Namanya penyapu gerbong kereta. Karena kan ada yang mengamen, jual rokok, gerbong kereta kotor, itu saya yang sapu. Dalam sehari lumayan juga bisa sampai Rp 20 ribu," ungkap Ade.
Diakui Ade, tantangannya hidup di jalanan sering berselisih tegang dengan sekelompok orang yang juga sama mencari rezeki di jalan.
Sekelompok orang yang dimaksud itu mengaku orang lama dan mempunyai wilayah setempat. Sehingga mereka tidak suka jika ada orang baru yang mencari rezeki.
"Makanya belajar bela diri untuk menjaga karena di tempat tersebut ada kelompok anak-anak jalanan tertentu," tuturnya.
Itulah kisah hidup Ade Permana. Ia saat ini sudah cukup banyak menorehkan tinta prestasi termasuk di One Pride MMA.
Selama berkarier, Ade mengoleksi 11 kali menang dan 2 kali kalah di One Pride MMA.
Ade Permana pernah menjadi juara divisi atom One Pride MMA dari 2019-2021. Hingga akhirnya sabuk itu direbut oleh Novan Kaunang usai mengalahkan Ade Permana di Fight Night 55.
Meski demikian, Ade Permana masih tetap eksis dalam setiap laga hingga sekarang. Bahkan pada laga terakhir Ade melibas Ucu Rohendi pada gelaran One Pride MMA 2024 lalu.