VIVA – Duel antara Rudy Agustian versus Suwardi dalam One Pride Fight Night 19, Sabtu 5 Mei 2018 lalu, penuh akan makna. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari partai panas tersebut.
Kedua petarung dikenal memiliki sejarah rivalitas yang begitu ketat. Adu mulut pun kerap tersaji di antara mereka.
Tak jarang, emosi pendukung terpancing. Mudah sekali menemukan hujatan-hujatan untuk mereka, di akun media sosial masing-masing.
Namun, adu mulut itu hanya sebagai bumbu jelang duel. Setelahnya, saat pemenang ditemukan, mereka terlihat begitu bersahabat.
Rudy dan Suwardi mengakui keunggulan masing-masing. Saat Suwardi kalah pada akhir 2017 lalu, dia mengakuinya.
Lalu, ketika Rudy kehilangan gelar karena kalah dari Suwardi, pengakuan pun keluar dari mulutnya.
"Di dalam, kami adalah rival yang selalu bersaing. Tapi, di luar kami tetaplah sahabat, teman seperjuangan," kata Suwardi kepada VIVA.
Pemandangan ini, membuat Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia, Anindra Ardiansyah Bakrie, tersenyum.
Ardi menilai sudah seharusnya para petarung bersikap demikian. Efeknya, ada rasa saling hormat yang muncul di antara kedua pendukung.
Tak ada bentrok yang terjadi di antara kedua pendukung. Dan itu terbukti usai pertandingan, para pendukung bisa keluar dari Mahaka Square dengan tertib.
"Saya begitu puas dengan apa yang ditampilkan kedua petarung di Fight Night 19. Mereka bertarung dengan teknik yang luar biasa. Tentu, dibalut sportivitas," kata Ardi.
"Lalu, penonton atau pendukung kedua petarung memberikan atmosfer yang luar biasa. Ada persaingan sehat dan itu bagus sekali," lanjutnya. (one)