VIVA –Sri Mulyaningsih mengaku sangat senang bisa menang perdana di pertandingan silat bebas panggung One Pride Mixed Martial Arts (MMA). Sri mengalahkan Aprilia Rachmawati di Fight Night 49, One Pride MMA.
Dalam duel yang disiarkan tvOne, Sabtu malam, 2 Oktober 2021, Mulyaningsih bertemu Aprilia pada partai silat bebas ekshibisi. Mulyaningsih menang angka setelah melewati pertandingan selama tiga ronde.
Mulyaningsih mengaku, mengikuti arahan dari pelatihnya. Apapun yang diperintahkan pelatih, kata dia, selalu diikuti dan berhasil mendominasi laga.
"Ini baru pertama kali saya turun. Mungkin saya baru beradaptasi sama pertandingan ini. Tapi, saya mengikuti aturan dari coach. Apapun yang diperintahkan saya laksanakan," ujar Mulyaningsih.
Mulyaningsih menuturkan, Aprilia lemah dalam pertahanan di atas. Sehingga celah itu dimanfaatkan Mulyaningsih untuk melepaskan pukulan ke wajah Aprilia.
"Tangan dia selalu di bawah. Jadi itu yang membuat saya, oh atasnya kosong, sehingga saya memasukkan pukulan saja," ungkap dia.
"Ada gugup di awal doang. Tapi setelah masuk lapangan sudah hilang. Jiwa fight-nya sudah muncul saat di oktagon. Jadi grogi sudah hilang," sambungnya.
Dia menambahkan, kemenangan ini menjadi awal yang baik untuk langkah kedepannya. Sebab, targetnya adalah ingin berlaga sebagai fighter wanita di One Pride MMA.
"Kan ini untuk ke One Pride. Jadi target bisa masuk ke One Pride," tutur dia.
"Kemenangan pertama buat pelatih saya. Dia memotivasi saya dan menjadikan saya seperti ini. Dulu saya sempat vakum, tapi saya bangkit lagi dan termotivasi oleh para pelatih saya. Terimakasih juga buat bapak dan mamah atas doanya. Terima kasih," tuturnya lagi.
Mulyaningsih tampil agresif dengan melakukan pukulan bertubi-tubi pada Aprilia sejak awal ronde pertama. Dia memiliki counter yang sangat apik hingga membuat lawannya tak memiliki ruang gerak. Bahkan berhasil membanting Aprilia hingga terjatuh.
Pertengahan ronde pertama, Mulyaningsih melepaskan jab yang mendarat ke wajah Aprilia. Hal ini membuat Aprilia semakin terpojok di sudut oktagon.
Di ronde kedua, Mulyaningsih kembali mendominasi. Performance-nya di atas oktagon terus menggila. Dia terus menghajar Aprilia lewat pukulan dan tendangan. Aprilia hanya bisa bertahan dan terjatuh.
Pertengahan ronde kedua, Aprilia mencoba menendang, namun berhasil ditangkap oleh Mulyaningsih dan Kemudian melakukan bantingan. Di sini Mulyaningsih semakin di atas angin.
Kondisi ini terus berlanjut sampai ronde ketiga. Aprilia lebih sering terjatuh karena bantingan Mulyaningsih. Kesempatan ini yang selalu dimanfaatkan Mulyaningsih dengan ground and pound. Sayang hanya boleh tiga kali pukulan karena wasit langsung menghentikan.
Akhirnya, dewan juri memutuskan kemenangan mutlak bagi Mulyaningsih setelah melewati ronde ketiga.