OnePride – Pertandingan Angga melawan Wicaksono di Fight Night 52 One Pride Mixed Martial Arts, sekedar dua hari lagi. Di laga nanti, The Hitman bakal membuktikan bahwa dirinya layak menjadi juara bertahan sebanyak tiga kali berturut-turut di One Pride MMA.
Dalam duel yang disiarkan live di tvOne, Sabtu malam, 6 November 2021, Angga bertemu Wicaksono untuk partai title fight di kelas lightweight (70,3 kg) yang akan menjadi sajian utama One Pride di Fight Night 52.
Pertarungan partai perebutan sabuk juara menjadi laga yang panjang. Berbeda dengan partai perbaikan peringkat atau ekshibisi, perebutan sabuk juara bisa berlangsung sampai lima ronde.
Dengan kondisi tersebut, mau tak mau para petarung dipaksa menyiapkan stamina ekstra jika pertandingan berlangsung sengit. Namun, boleh dibilang masalah stamina bukan jadi yang krusial bagi The Hitman.
Angga disebut-sebut sebagai petarung yang memiliki stamina seperti mesin disel. Semakin ronde bertambah, petarung asal Solo itu akan semakin kuat untuk meladeni lawan-lawannya di atas oktagon.
Ketua Dewan Juri One Pride MMA, Max Metino mengatakan, Angga mempunyai skill yang sangat komplet. Selain itu, dia memiliki stamina kuat seperti mesin disel yang sudah terbukti saat merampas sabuk juara dari tangan Jeka Asparido Saragih di Fight Night 36.
"Saya sudah mengikuti dia dari awal. Angga ini mempunyai skill yang sangat komplet, memiliki stamina seperti mesin disel makin ronde bertambah dia semakin kuat," ujar Max saat dihubungi Onepride.net, Kamis 4 November 2021.
Menurut Max, petarung terhebat yang ada di nusantara saat ini adalah Angga. Dia adalah petarung terbaik dengan berat 70 kg masuk level paling berat. Bahkan, The Hitman sebenarnya punya kans untuk juga menjadi juara kelas welter.
Dari data rekor tanding, Angga telah mencetak 11 kali kemenangan dan 2 kali kalah di One Pride MMA. Catatan rekor tanding itu dalam dua kelas tanding, yaitu kelas welterweight dan lightweight, dimana Angga pada awal debutnya di kelas welter.
Sementara itu, Wicaksono mencetak lima pertandingan terakhirnya di kelas lightweight dengan kemenangan finish. Dia juga pernah bertemu Handi Pandini yang berakhir kekalahan di kelas welter.
"Menurut saya kalau dia naik ke kelas welter dia punya kans besar untuk menjadi juara," ungkap Max.