VIVA – Jangan tanya bagaimana serunya One Pride Mixed Martial Arts di 2017. Sepanjang 2017 ini, One Pride MMA sudah menyajikan banyak cerita yang begitu menarik.
Tajuk utama di sepanjang 2017 adalah jatuhnya para penguasa dinasti di kelas-kelas tertentu. Ya, banyak juara yang jatuh pada tahun Ayam Api tersebut.
Dimulai dari kejatuhan dinasti Ngabdi Mulyadi di kelas ringan. Minggu dini hari, 16 April 2017, Ngabdi ditimpa kesialan.
Petarung Lindu Aji itu gagal mempertahankan gelar juara kelas ringan miliknya. Ngabdi kalah dari petarung BFC Batam, Jeka Asparido Saragih.
Kekalahan Ngabdi begitu tragis. Saat bertarung dengan Jeka, pria 37 tahun itu seakan kesulitan membendung serangan lawannya itu.
Hingga akhirnya, Ngabdi kalah lewat keputusan TKO melalui teknik ground and pound yang dilepaskan Jeka. Ironis memang, karena selama ini Ngabdi dikenal sebagai raja ground and pound.
"Faktor usia tak bisa dipungkiri. Saya kalah kuat," kata Ngabdi saat itu.
Runtuhnya dominasi Ngabdi bak efek domino. Juara di kelas lainnya ikut berjatuhan.
Yang miris adalah kejatuhan Brando Mamana Simanjorang. Brando sempat memegang sabuk juara kelas straw.
Keberhasilan Brando meraih sabuk juara kelas straw pada 13 Mei 2017 diwarnai sensasi.
Spinning high kick Brando saat laga ronde pertama baru berusia 15 detik berhasil mendarat ke rahang sang lawan, Adi Paryanto. Seketika, Adi jatuh tak sadarkan diri. Brando pun dinobatkan sebagai juara.
Berselang empat bulan, Brando melakoni duel demi mempertahankan gelar untuk kali pertama. Lawannya adalah petarung Black Ant, Gunawan.
Tentu, Gunawan bukan lawan yang sembarangan bagi Brando. Dia punya kemampuan bertarung yang sangat lengkap.
Duel diprediksi berlangsung seru dan panjang. Benar saja. Kedua petarung saling serang sejak bel ronde pertama dibunyikan.
Brando berhasil dominan di ronde pertama. Tapi, Gunawan berhasil comeback. Dia membuat Brando kerepotan. Bahkan, Gunawan mampu membuat Brando babak belur lewat ground and pound yang dilepaskannya.
Ketika jeda pertandingan, Brando diperiksa kondisinya oleh dokter. Akibat luka yang begitu serius, Brando dinyatakan tak bisa melanjutkan laga. Tiger Karo pun jadi korban kedua.
"Laga yang luar biasa. Kemenangan yang begitu gemilang. Gunawan bertarung dengan gigih. Duel Brando versus Gunawan membuktikan bahwa kualitas petarung One Pride MMA sudah merata," terang Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia, Anindra Ardiansyah Bakrie.