OnePride – Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) menetapkan batas maksimal overweight 2 kilogram bagi petarung di One Pride MMA. Hal itu demi mencegah adanya risiko tinggi yang bisa terjadi pada petarung dalam melakoni sebuah pertandingan.
Kelebihan berat badan petarung MMA akan menimbulkan risiko besar, khususnya pada kelas ringan yang dipertandingkan. Seperti kelas atomweight (48 kg) dan strawweight (52,2 kg). Di kelas ringan ini, selisih 2 kilogram saja sudah sangat besar apalagi lebih dari itu.
Ketua Dewan Juri One Pride MMA, Max Metino mengatakan, setiap petarung kelebihan berat badan tentu akan ada dampaknya. Maka itu, KOBI mengaturnya dengan batas maksimal overweight 2 kilogram.
Jika lebih dari 2 kilogram, Max menyatakan, dampak dan risiko sangat besar khusus di kelas ringan. Menurutnya, selisih dua kilogram overweight pada kelas ringan itu merupakan ototnya.
"Berbeda dengan di kelas berat, misalkan di kelas 77 kg atau 120 kg kalau selisih 2 kg tidak terlalu berdampak. Sebab itu lemak. Tapi kalau kelas ringan selisih 2 kg itu mungkin tulang dan otot," ucap Max kepada awak media, di Jakarta.
Dengan kondisi petarung kelebihan berat badan tersebut, Max menyampaikan, pertandingan tidak ada lagi sportifitas, minim keselamatan, sampai kurangnya keamanan pada petarung yang bertanding.
"Karena itu sportifitas, keselamatan, dan keamanan menjadi prioritas utama Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI)," tegas Max.
Pernyataan Max di atas berangkat dari persoalan laga Efi Dian Sofiana vs Khoirul Fauziah di Fight Night 53 yang terpaksa dibatalkan. Penyebabnya, Khoirul kegemukan saat timbang badan menjelang laga.
Hasil timbang badan yang berlangsung, Jumat malam, 19 November 2021, Khoirul memiliki berat 55,3 kilogram. Beratnya itu overweight sebesar 3,1 kilogram dari kelas woman straw 52,2 kg.
Sementara, Efi tidak mengalami kelebihan berat badan lantaran hasil timbang 49,8 kg. Dia menyatakan menolak pertandingan digelar berdasarkan pertimbangan dan negosiasi kepada lawannya.